Hallo
semuanya gua mau cerita lagi nih,tentang bangka sekarang yaitu tentang tradisi
bangka, yang belum diketahui banyak orang, dan masih ada sampai sekarang.
1. 1. Nanggung
dulang
Yang pertama adalah nganggung
dulang. Nganggung disini adalah tradisi khas bangka untuk makan secara
bersama-sama menggunakan dulang dan atasnya ditutup dengan tudung saji . Yang
dulang itu sendiri di bawa masing-masing dari rumah , sebelum itu dulang
tersebut sudah diisikan makanan ,baik itu makanan ringan seperti buah-buahan,kue-kue,ataupun
bisa makanan berat seperti nasi beserta lauk pauknya. Nah kemudia dulang-dulang
tersebut di susun di depan kita . Kemudian di buka dan disantap secara bersama-sama.
Dulang itu terbuat dari ayaman bambu
yang biasanya bisa juga untuk tempat menanak beras. Nanggung dulang biasanya
dilakukan ketika ada perayaan-perayaan besar. Biasanya dilakukan di masjid,atau
di pinggir jalan kemudian digelar tikar.
2. Perang ketupat
Perang ketupat itu sendiri seperti sebuah perayaan yang digelar 1 tahun sekali tepatnya setiap tanggal tahun baru Islam (1 muharam),perang ketupat di laksanakan di daerah tempilang,yaitu daerah bangka barat,tepatnya di pantai Tempilang,jadi perang ketupat itu, seperti saling melempar ketupat
Bagi masyarakat makna nya untuk kesejahteraan. Setelah acara itu selesai masyarakat kemudian saling makan-makanan bersama.
Perang ketupat itu sendiri seperti sebuah perayaan yang digelar 1 tahun sekali tepatnya setiap tanggal tahun baru Islam (1 muharam),perang ketupat di laksanakan di daerah tempilang,yaitu daerah bangka barat,tepatnya di pantai Tempilang,jadi perang ketupat itu, seperti saling melempar ketupat
Bagi masyarakat makna nya untuk kesejahteraan. Setelah acara itu selesai masyarakat kemudian saling makan-makanan bersama.
3. Ruwah (sembhayang kubur)
Yang terakhir adalah ruwah(sembhayang kubur) tradisi ini sudah ada dari zaman kerajaan majapahit yang pada saat itu berkuasa di pulau bangka. Ruwah seniri berarti arwah ,tujuan dari pelaksanaan ruwah tersebut untuk mengenang arwah nenek moyang. Di setiap daerah di bangka khususknya di daerah kabupaten,memiliki cara tersendiri untuk melaksanakan ruwah. Seperyi di daerah keretak dan sekitarnya itu ruwah dilaksanakan seperti perayaan lebaran-lebaran besar ,untuk bersilahturahmi kerumah-rumah warga. Sebelumnya kita mengunjungi makam atau kuburan untuk berziarah baru kemudian mendatangi e rumah warga untuk bersilahturahmi. Makanannya pun seperti layaknya lebaran idul fitri,yaitu ada lepet,ada opor ayam. Ruwah itu sendiri dilaksanan sebelum menjelang bulan ramdahan,tepatnya dilakukan pertengahan bulan sya’ban.
0 komentar:
Posting Komentar