Rabu, 14 Maret 2018

3 Tradisi bangka yang masih ada sampai sekarang


Hallo semuanya gua mau cerita lagi nih,tentang bangka sekarang yaitu tentang tradisi bangka, yang belum diketahui banyak orang, dan masih ada sampai sekarang.

1.    1. Nanggung dulang
Yang pertama adalah nganggung dulang. Nganggung disini adalah tradisi khas bangka untuk makan secara bersama-sama menggunakan dulang dan atasnya ditutup dengan tudung saji . Yang dulang itu sendiri di bawa masing-masing dari rumah , sebelum itu dulang tersebut sudah diisikan makanan ,baik itu makanan ringan seperti buah-buahan,kue-kue,ataupun bisa makanan berat seperti nasi beserta lauk pauknya. Nah kemudia dulang-dulang tersebut di susun di depan kita . Kemudian di buka dan disantap secara bersama-sama. Dulang itu terbuat  dari ayaman bambu yang biasanya bisa juga untuk tempat menanak beras. Nanggung dulang biasanya dilakukan ketika ada perayaan-perayaan besar. Biasanya dilakukan di masjid,atau di pinggir jalan kemudian digelar tikar.


  

2. Perang ketupat
Perang ketupat itu sendiri seperti sebuah perayaan yang digelar 1 tahun sekali tepatnya setiap tanggal tahun baru Islam (1 muharam),perang ketupat di laksanakan di daerah tempilang,yaitu daerah bangka barat,tepatnya di pantai Tempilang,jadi perang ketupat itu, seperti saling melempar ketupat
Bagi masyarakat makna nya untuk kesejahteraan. Setelah acara itu selesai masyarakat kemudian saling makan-makanan bersama.





3. Ruwah (sembhayang kubur)
Yang terakhir adalah ruwah(sembhayang kubur) tradisi ini sudah ada dari zaman kerajaan majapahit yang pada saat itu berkuasa di pulau bangka. Ruwah seniri berarti arwah ,tujuan dari pelaksanaan ruwah tersebut untuk mengenang arwah nenek moyang. Di setiap daerah di bangka khususknya di daerah kabupaten,memiliki cara tersendiri untuk melaksanakan ruwah. Seperyi di daerah keretak dan sekitarnya itu ruwah dilaksanakan seperti perayaan lebaran-lebaran besar ,untuk bersilahturahmi kerumah-rumah warga. Sebelumnya kita mengunjungi makam atau kuburan untuk berziarah baru kemudian mendatangi e rumah warga untuk bersilahturahmi. Makanannya pun seperti layaknya lebaran idul fitri,yaitu ada lepet,ada opor ayam. Ruwah itu sendiri dilaksanan sebelum menjelang bulan ramdahan,tepatnya dilakukan pertengahan bulan sya’ban.

                         


0 komentar:

Posting Komentar